MENETUKAN STRATEGI PRODUK
Karakteristik dan
Klasifikasi Produk
Produk adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa,
pengalaman, acara-acara, orang, tempat, property, organisasi, dan gagasan.
Tingkat Produk: Hierarki
Nilai Pelanggan
Dalam
merencanakan tawaran pasarnya, pemasar perlu memikirkan secara mendalam lima
tingkat produk. Masing-masing tingkat menambahkan lebih banyak nilai pelanggan,
dan kelimanya membentuk hierarki nilai pelanggan (customer value hierarchy).
Tingakatan tersebut, antara lain:
1.
Manfaat inti (core
benefit)
Layanan atau manfaat mendasar yang
sesungguhnya dibeli pelanggan. Seorang tamu hotel membeli “ istirahat dan tidur
“. Pembeli bor membeli “lubang”. Pemasar harus memandang dirinya sebagai
penyedia manfaat.
2.
Produk dasar (basic
product)
Pemasar harus mengubah manfaat inti tersebut
menjadi produk dasar. Dengan demikian, kamar hotel meliputi tempat tidur, kamar
mandi, handuk, meja tulis, meja rias, dan lemari pakaian.
3.
Produk yang diharapkan (expected
product)
Pemasar menyiapkan produk yang diharapkan,
yaitu beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika
mereka membeli produk ini. Tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang bersih,
handuk yang bersih, lampu baca, dan kadar ketenangan tertentu.
4.
Produk yang ditingkatkan
(augmented product)
Pemasar menyiapkan produk yang ditingkatkan yang
melampaui harapan pelanggan. Diferensiasi muncul pada basis peningkatan produk.
Peningkatan produk juga mengarahkan pemasar untuk melihat pada sistem konsumsi
total pengguna: cara pengguna melakukan tugas-tugas untuk mendapatkan dan
menggunakan produk serta jasa-jasa terkait.
Beberapahal yang perlu diperhatikan, antara
lain:
·
Setiap peningkatan menimbulkan
biaya.
·
Manfaat yang ditingkatkan akan
segera menjadi manfaat yang diharapkan.
·
Pada saat perusahaan manaikkan
harga untuk produk yang telah mereka tingkatkan, sebagian pesaing menawarkan
jenis produk yang telah “sedikit mengalami perubahan, berupa pengurangan
kualitas” dengan harga yang jauh lebih rendah.
JAMESTOWN CONTAINER CO.
Pemasok terkemuka produk-produk pembungkus bagi perusahaan-perusahaan
seperti 3M telah membentuk kemitraan strategic dengan pengusaha pabrik area
untuk menyediakan setiap bagian dari sistem pengiriman. Ia tidak hanya
menyediakan kotak, melainkan juga menawarkan pita, alat pengencang, dan segala
sesuatu yang dibutuhkan entah untuk memamerkan atau mengirimkan produk akhir
kepada pelanggan.
5.
Calon produk (potential
product)
Terdapat calon produk, yang meliputi segala
kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk atau
tawaran tersebut pada masa mendatang. Di sinilah perusahaan-perusahaan mencari
berbagai cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan tawarannya.
Sebagai contoh, di era ketika pelanggan menuntut internet yang
semakin cepat dan koneksi nirkabel, Verizon menginvestasikan modalnya untuk
menciptakan sejumlah besar produk potensial. Perusahaan menginvestasikan
milyaran dolar dalam jasa yang pelanggan bahkan tidak tahu mereka
menginginkannya sekarang.
Klasifikasi Produk
Secara tradisional, pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan
ciri-cirinya: daya tahan, wujud, dan penggunaan (konsumen atau industry).
Setiap jenis produk memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai.
DAYA TAHAN DAN WUJUD
Menurut daya tahan dan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan
menjadi tiga kelompok:
1.
Barang yang tidak tahan
lama (nondurable goods)
Barang-barang berwujud yang biasanya
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan, seperti minuman dan sabun.
Karena barang-barang ini dikonsumsi dengan cepat dan sering dibeli, strategi
yang tepat adalah menyediakannya di berbagai lokasi, hanya mengenakan marjin
yang kecil, dan memasang iklan besar-besaran guna memancing orang mencobanya
dan membangun preferensi.
2.
Barang tahan lama (durable
goods)
Barang berwujud yang biasanya tetap bertahan walaupun
sudah digunakan berkali-kali, seperti televisi, kendaraan, dan pakaian. Produk
tahan lama biasanya memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi,
mempunyai marjin yang lebih tinggi, dan memerlukan lebih banyak garansi dari
penjual.
3.
Jasa (services)
Produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, dan mudah
habis. Akibatnya, produk ini biasanya memerlukan pengendalian mutu,
kredibilitas pemasok, dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi. Contoh:
travel, salon, dan konsultan.
KLASIFIKASI BARANG
KONSUMEN
Barang dapat dibedakan menjadi barang mudah (convenience goods),
barang toko (shopping goods), barang khusus (specialty goods),
dan barang yang tidak dicari (unsought goods).
·
Barang sehari-hari (convenience
goods)
Barang-barang yang biasanya sering dibeli
pelanggan dengan cepat dan dengan upaya yang sangat sedikit, seperti
produk-produk tembakau, sabun, dan Koran.
Barang mudah dapat dibagi menjadi:
o
Kebutuhan pokok (staples)
Barang-barang
yang dibeli konsumen secara teratur, seperti pasta gigi, dan rokok.
o
Barang dadakan (impulse
goods)
Dibeli
tanpa perencanaan atau upaya pencarian, seperti coklat dan majalah.
o
Barang darurat (emergency
goods)
Dibeli
pada saat suatu kebutuhan mendesak, seperti jas hujan pada musim hujan, dan
kipas angin pada musim panas.
·
Barang toko (shopping
goods)
Barang-barang yang biasanya dibandingkan
berdasarkan keseuaian, kualitas, harga dan gaya dalam proses pemilihan dan
pembeliannya. Contohnya perabotan, pakaian, dan kendaraan.
Barang toko dapat dibagi menjadi:
o
Barang toko homogen (homogenous
shopping goods)
Memiliki
kemiripan mutu, tetapi cukup berbeda dari segi harga sehingga dapat menjadi
alas an perbandingan dalam belanja.
o
Barang toko heterogen (heterogeous
shopping goods)
Berbeda
dari segi ciri-ciri produk dan layanan yang mungkin dianggap lebih penting dari
harganya. Penjual barang toko heterogen menyediakan berbagai jenis produk untuk
memuaskan selera masing-masing orang dan harus memiliki wiraniaga yang terlatih
dengan baik untuk memberikan informasi dan saran kepada pelanggan.
·
Barang khusus (specialty
goods)
Mempunyai cirri-ciri atau identifikasi merek
yang unik dan karena itulah cukup banyak pembeli bersedia melakukan upaya
pembelian yang khusus. Contohnya mobil, kamera, dan setelan pria. Barang khusus
tidak membutuhkan orang melakukan perbandingan; konsumen akan datang langsung
ke tempat produsen.
·
Barang yang tidak dicari (unsought
goods)
Barang-barang yang tdak diketahui konsumen atau biasanya mereka
tidak terpikir untuk membelinya, seperti detector asap, batu nisan, dan
ensiklopedia. Barang yang tidak dicari ini memerlukan iklan dan dukungan
penjual pribadi.
KLASIFIKASI BARANG
INDUSTRI
·
Bahan baku dan suku cadang
(materials and parts)
Barang-barang yang seluruhnya masuk ke produk
produsen tersebut
o
Bahan mentah
§
Produk pertanian
Produk
pertanian dipasok banyak produsen, yang menyerahkannya kepada perantara
pemasaran, yang menyediakan jasa perakitan, peningkatan mutu, penyimpanan,
pengangkutan, dan penjualan. Sifatnya yang mudah rusak dan musiman melahirkan
praktik pemasaran khusus.
Contoh:
gandum, kapas, ternak, buah dan sayuran.
§
Produk alam
Produk
alam mempunyai pasokan yang terbatas. Produk-produk ini biasanya mempunyai
jumlah yang besar dan nilai unit yang rendah dan harus dipindahkan dari
produsen ke pemakai. Produsen besar yang terbatas sering memasarkan langsung ke
pemakai industry.
Contoh:
ikan, kayu, minyak mentah, dan biji besi.
Bahan baku dan suku cadang yang diproduksi, dibagi menjadi dua
kategori:
o
Bahan baku komponen (component
materials)
Biasanya
diolah lebih lanjut. Sifat standar bahan baku komponen biasanya berarti bahwa
keandalan pemasok dan harga menjadi faktor pembelian utama.
Contoh:
besi, benang, semen, dan kabel
o
Suku cadang komponen (component
parts)
Masuk ke
produk jadi tanpa perubahan bentuk lebih lanjut. Sebagian besar bahan baku dan suku cadang yang telah diproduksi dijual
langsung kepada pemakai industri.Contoh:
mesin kecil, ban, dan cetakan
·
Barang modal (capital items)
Barang-barang tahan lama yang memudahkan
pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Barang modal melipti dua kelompok:
o
Instalasi
Merupakan
pembelian besar. Terdiri dari bangunan dan peralatan. Biasanya instalasi
langsung dibeli dari produsennya, dan lazimnya penjualan didahului masa-masa
negosiasi yang panjang. Produsen harus bersedia merancang sesuai dengan
spesifikasi dan memberikan layanan purna-jual.
Contoh:
kantor, pabrik, generator, bor, computer, elevator
o
Peralatan
Meliputi
peralatan dan perkakas pabrik yang dapat dipindahkan dan peralatan kantor.
Jenis peralatan ini tidak menjadi bagian dari produk jadi. Peralatan tersebut
memiliki masa pakai yang lebih singka daripada instalasi, tetapi lebih lama
dibandingkan dengan perlengkapan operasi.
Contoh: truk
pengangkut, computer pribadi, dan meja
·
Perlengkapan dan layanan
bisnis (supplies and business service)
Barang dan jasa berumur pendek memudahkan
pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Perlengkapan ada dua jenis:
o
barang pemeliharaan dan
perbaikan
contoh:
cat, paku, dan sapu
o
perlengkapan operasioanal
contoh:
pelumas, batu bara, kertas tulis, dan pensil
Perlengkapan adalah sesuatu yang ekuivalen
dengan barang mudah (convience goods); barang ini biasanya dibeli dengan upaya
yang sangat sedikit dengan melakukan pembelian ulang. Harga dan layanan
merupakan pertimbangan penting, karena perlengkapan telah distandardisasi dan
preferensi merek tidak tinggi.
Layanan bisnis meliputi layanan pemeliharaan
dan perbaikan, dan layanan konsultasi bisnis. Layanan pemeliharaan dan
perbaikan biasanya diberikan berdasarkan kontrak oleh produsen-produsen kecil
atau disediakan oleh produsen peralatan aslinya.
Diferensiasi
Agar dapat diberi merek, produk harus didiferensiasikan.
Produk-produk fisik bervariasi dalam potensi mereka untuk diferensiasi. Di sini
penjual menghadapi banyak sekali parameter rancangan, yang mencakup bentuk,
fitur, kinerja, kesesuaian mutu dengan standar, daya tahan, keandalan,
kemudahan untuk diperbaiki, dan gaya.
Pemasar selalu mencari dimensi
diferensiasi baru. Otis Elevator Company telah memberikan sumbangan dalam
kategorinya dengan membuat elevatornya menjadi lebih cerdas. Otis telah
berupaya mengubah elevator menjadi ekspres. Diferensiasi yang mencolok ini
bukan hanya berarti elevatornya menjadi lebih cepat dan keluh-kesah para
pengguna menjadi berkurang, melainkan juga membawa keuntungan besar bagi
pemilik bangunan. Bangunan memerlukan lebih sedikit elevator bagi pengguna yang
padat, sehingga pemilik bangunan dapat menggunakan ruang ekstra untuk orang dan
bukannya untuk mengangkut orang
Diferensiasi Produk
·
BENTUK
Banyak produk dapat didiferensiasi
berdasarkan bentuk ukuran, model, atau struktur fisik produk.
·
FITUR
Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan
fitur yang berbeda-beda yang melengkapi fungsi dasar produk. Sebuah perusahaan
dapat mengidentifikasi dan menyeleksi fitur baru yang tepat dengan mensurvei
pembeli saat ini dan kemudian menghitung nilai pelanggan debandingkan
dengan biaya perusahaan untuk masing-masing fitur potensial. Tiap-tiap
perusahaan harus memutuskan apakah akan menawarkan fitur khusus yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan dengan biaya yang lebih tinggi atau sedikit paket
standar dengan biaya murah.
·
MUTU KINERJA
Sebagian besar produk dibangun menurut salah
satu dari empat level kinerja: rendah, rata-rata, tinggi, dan unggul. Mutu
kinerja adalah level berlakunya karakteristik dasar produk. Perusahaan tidak
harus juga merancang mutu kinerja sepanjang waktu. Terus menerus memperbaiki
produk dapat menghasilkan pendapatan dan pangsa pasar yang besar. Penurunan
mutu dalam rangka memangkas biaya sering membawa konsekuensi yang buruk.
·
MUTU KESESUAIAN
Tingkat kesesuaian dan pemenuhan semua unit
yang diproduksi terhadap spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Masalah yang
terkait dengan mutu kesesuaian yang rendah adalah bahwa produk itu akan
mengecewakan beberapa pembeli.
·
DAYA TAHAN
Ukuran usia yang diharapkan atas beroperasinya
produk dalam kondisi normal dan/ atau berat, merupakan atribut yang berharga
untuk produk-produk tertentu. Pembeli biasanya akan membayar lebih untuk
mendapatkan produk dengan reputasi tinggi karena tahan lama. Produk juga tidak
boleh rentan terhadap keusangan teknologi.
·
KEANDALAN
Pembeli umumnya akan membayar lebih untuk
mendapatkan produk yang lebih andal. Keandalan adalah ukuran probabilitas bahwa
produk tertentu tidak akan rusak atau gagal dalam periode waktu tertentu.
·
MUDAH DIPERBAIKI
Pembeli memilih produk yang mudah diperbaiki.
Kemudahan diperbaiki adalah ukuran kemudahan untuk memperbaiki produk kertika
produk itu rusak atau gagal. Sifat mudah
diperbaiki yang ideal adalah jika pemakai dapat mebetulkan sendiri produk itu
dengan biaya atau waktu yang relatif kecil.
·
GAYA
Mengambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh produk
itu bagi pembeli. Gaya memiliki keunggulan karena menciptakan kehasan yang
sulit ditiru. Sisi negatifnya, gaya yang kuat tidak selalu kinerjanya tinggi.
Rancangan: Kekuatan
Pemaduan
Rancangan adalah totalitas fitur yang memengaruhi penampilan dan
fungsi produk tertentu menurut yang disyaratkan oleh pelanggan. Rancangan
sangat penting dalam membuat dan memasarkan jasa eceran (retail service), pakaian,
barang-barang kemasan, dan peralatan tahan lama.perancangan harus memikirkan
berapa besar yang perlu diinvestasikan dalam bentuk, pengembagan fitur, kinerja,
kesesuaian terhadap spesifikasi, daya tahan, keandalan, kemudahan perbaikan,
dan gaya. Bagi pelanggan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang
menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibuka, dipasang, digunakan, diperbaiki,
serta dibuang.
Diferensiasi Jasa
Jika produk fisik sulit dideferensiasi, kunci keberhasilan dalam
persaingan sering terletak pada penambahan jasa atau pelayanan yang menambah
nilai serta perbaikan mutu produk fisik itu. Pembeda utama layanan adalah
kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi
pelanggan, serta pemeliharaan dan perbaikan.
·
KEMUDAHAN PEMESANAN (ordering
ease)
Mengacu pada seberapa mudah pelanggan dapat
melakukan pemesanan ke perusahaan. Banyak bank sekarang menyediakan perangkat
lunak perbangkan di rumah untuk membantu nasabah mendapatkan informasi dan
bertransaksi dengan bank secara lebih efisien, para konsumen sekarang bahkan
mampu memesan dan menerima bahan makanan tanpa pergi ke supermarket.
·
PENGIRIMAN (delivery)
Mengacu pada seberapa baik produk atau jasa
deserahkan kepada pelanggan. Penyerahan itu mecangkup kecepatan, ketepatan, dan
perhatian selama proses pengiriman.
·
PEMASANGAN (installation)
Mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk
membuat produk tertentu beroperasi di lokasi yang direncanakan. Pembeli alat
berat mengharapkan pelayanan pemasangan yang baik. Diferensiasi pada titik itu
di jaringan konsumsi adalah sangat penting bagi perusahaan yang
produk-produknya rumit. Kemudahan pemasangan menjadi sangat penting, terutama
bila pasar sasaran adalah orang baru dalam teknologi.
·
PELATIHAN PELANGGAN (customer
training)
Mengacu pada pelatihan para pegawai pelanggan
untuk menggunakan peralatan dari penjual secara tepat dan efisien. General
Electric tidak hanya menjual dan memasang peralatan sinar-X yang mahal dirumah
sakit, tetapi juga memberikan pelatihan pada pemakai peralatannya.
·
KONSULTASI PELANGGAN (customer
consulting)
Konsultasi pelanggan mengacu pada pelayanan
data, system informasi, dan saran yang diberikan penjual kepada pembeli.
·
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN (maintenance
and repair)
Merupakan program pelayanan perusahaan untuk membantu pelanggan
menjaga produk yang mereka beli senantiasa dalam kondisi kerja yang baik.
HUBUNGAN PRODUK DAN MEREK
1. Hierarki Produk
Hierarki produk terbagi menjadi tujuh
tingkatan,yaitu :
1.
Keluarga kebutuhan (need family),merupakan
kebutuhan inti/dasar yang membentuk product family. Contoh : rasa aman
2.
Keluaraga produk (product
family), semua kelas produk yang dapat memenuhi kebutuhan inti dengan
efektivitas yang memadai. Contoh : tabungan dan penghasilan.
3.
Kelas produk (product
class),sekumpulan produk di dalam product family yang dianggap memiliki ikatan
fungsional tertentu. Contoh :instrument keuangan
4.
Lini produk (product
line),sekelompok produk dalam kelas produk yang saling terkait erat kerena
adanya kesamaan fungsi, dijual pada kelompok pelanggan yang sama, dan
dipasarkan melalui saluran yang sama, atau masuk ke dalam rentang harga
tertentu. Sebuah lini produk bisa terdiri dari beragam merek ataupun merek
tunggal. Contoh : asuransi jiwa.
5.
Tipe Produk (product type
),item-item dalam lini produk yang memiliki bentuk tertentu dari sekian banyak
kemungkinan bentuk produk. Contoh : asuransi berjangka.
6.
Merek(brand),adalah nama yang
dapat diasosiasikan dengan satiu atau lebih item dalam lini produk yang dibuat
guna pengidentifikasian item tersebut.Contoh :asuransi Bumi Putera
7.
Barang (item),suatu unit khusus
dalam suatu merek atau lini produk yang dapat dibedakan berdasarkan ukuran,
harga,penampilan, atau suatu cirri lain. Contoh :asuransi jiwa berjangka
panjang prudential yang dapat diperpanjang.
2. Bauran dan Sistem Produk
A.
Definisi Sistem Produk
Sistem
Produk biasa diartikan sebagai sekelompok barang yang berbeda tetapi saling
berhubungan yang berfungsi dengan cara yang saling melengkapi.
B.
Bauran Produk
Bauran
produk adalah sekumpulan seluruh produk dan barang yang ditawarkan penjual
tertentu kepada pembeli. Sebuah bauran produk biasanya terdiri dari berbagai
lini produk. Contoh di Universitas padjadjaran ada dekan akademi terpisah
antara fakultas yang satu dengan yang lainnya.
Suatu
bauran produk bisa dikatakan memiliki 4 unsur,yakni :
·
Lebar(mengenai berapa banyak
lini produk yang berbeda yang dimiliki perusahaan)
·
Kedalaman (mengacu pada jumlah
seluruh barang dalam bauran tersebut)
·
Keluasan (berapa banyak jenis
yang ditawarjan masing-masing produk dalam lini produk)
·
Konsistensi
Dengan mengetahui dimensi bauran produk dapat memungkinkan
perusahaan memperluas bisnisnya melalui empat cara,yaitu :
1.
Perusahaan dapat menambah lini
produk sehingga dapat memperlebar bauran produknya.
2.
Perusahaan dapat memperpanjang
setiap lini produk.
3.
Perusahaan dapat menambah lebih
banyak jenis produk ke dalam setiap produk dan memperdalam bauran produknya.
4.
Mengejar konsistensi lini
produk
3. Product Line Analysis
(Analisis Lini Produk)
Analisis lini produk sangat dibutuhkan
tertama oleh seorang manajer lini produk dalam rangka mengetahui penjualan dan
laba perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan dalam penentuan barang mana
yang harus dikembangkan, mana yang harus dipertahankan, mana yang diambil
hasilnya atau mengenai barang mana yang akan dilepaskan.
4 tipe penggolongan produk dengan dasar
perbedaan margin kotor, dan bergantung pada volume penjalan dan promosi :
a.
Produk inti (core product)
b.
Kebutuhan pokok (staples)
c.
Kekhususan (Specialties)
d.
Barang kemudahan (Covenience
item)
4. Panjang Lini Produk (product line length )
Suatu perusahaan tentunya ingin mengembangkan
bisnisnya baik dalam hal peningkatan pangsa pasar ataupun mengenai
profitabilitas. Perusahaan yang ingin memperoleh pangsa pasar dan pertumbuhan
pasar yang tinggi umumnya akan memilih dan memiliki lini produk yang lebih
panjang. Sedangkan perusahaan yang menekankan pada profitabilitas yang tinggi
akan memiliki lini produk yang lebih pendek yang terdiri atas barang-barang
yang dipilih dengan cermat.
Namun, pilihan mengenai memperpanjang lini
produk lebih sering dilakukan perusahaan dewasa ini. Mengenai meemperpanjang
lini produk, ada dua cara yang bisa dilakukan,yaitu perentangan lini (Line
stretching) dan pengisisan lini (line filling).
A.
Perentangan Lini
Perentangaan
lini terjadi jika perusahaan memperpanjang lini produknya melampauia cakupannya
sekarang.
I.
Perentangan ke pasar bawah
Ada
beberapa alas an perusahaan merupakan perentangan pasar ke bawah,diantaranya :
a.
Menemukan peluang pertumbuhan
yang kuat apabila berada pada pasar kelas bawah
b.
Membatasi pesaing –pesaing dari
keelas bawah
c.
Adanya Stagnasi pada pasr
menengah/atas(pasar dimana perusahaan berada sekerang)
II.
Perentangan ke pasar atas
Perentangan
ke atas dilakukan perusahaan dalam rangka memperoleh pertumbuhan yang lebih
besar,margin laba yang lebih tinggi, atau sekedar memosisikan diri sebagai
produsen lini lengkap.
III.
Perentangan dua arah
B.
Pengisisan Lini
Dalam
memperpanjang lini produk perusahaan juga dapat melakukan apa yang dinamakan
dengan pengisian lini. Ada beberapa motif perusahaan melakukan pengisian lini,
diantaranya :
·
Memperoleh tambahan laba
·
Memuaskan penyalur yang
mengeluhkan kehilangan penjualan karena tidak memiliki jenis produk dalam lini
tersebut
·
Memanfaatkan kapasitas
yang berlebihan
·
Menjdai perusahaan terdepan
dalam lini lengkap
·
Berusaha menutup lubang agar
tidak diisi pesaing
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip.,
Keller, Kevin L. 2006. Marketing
Management twelfth edition. New Jersey : Pearson Education, Inc.
Halo kak, saya minta ijin copas untuk tugas pemasaran. Terima kasih sangat bermanfaat
BalasHapusmohon ijin pak saya copy untuk sumber belajar. terima kasih pak, materinya sangat membantu tugas pemasaran.
BalasHapussangat membantu. saya izin copy untuk sumber belajar. terima kasih
BalasHapus